Rabu, 14 Oktober 2015

Sejarah

To : EY

"Pertama kali berjumpa dengan mu, ku fikir dunia akan berbalik 180 dejarat, dan membuatku berfikir mungkin kamu adalah orang yang palingdan sangat ku benci karna sikapmu yang membuat pertemua pertama diantara kita sangat amat tidak indah untuk di kenang."
"Bertemu pertama kali di bangku sekolah dasar disekolah itu, membuat aku harus berusan dengan mu."
"Seminggupun berlalu dan kita masih saja bertengkar, sampai akhirnya akupun yang menyerah dengan tangisan yang aku keluarkan."
"dan seperti anak sekolah dasar pada umumnya, kamupun menertawakan diriku, saat kamu melihat diriku menangis."
"Akupun mencari 1001 akal bagaimana caranya untuk membuatmu jera dan berhenti meledekku."
"Akupun menemukan caranya..."
"Setelah mendapatkan materi untuk meledekmu, akhirnya kamupun menangis, namun aneh ntah sejak kapan untuk pertama kalinya aku merasa sangat menyesal saat itu untuk membalaskan dendamku pada orang lain."
"waktupun berjalan, kitapun akhirnya berdamai, walaupun terkadang kamu membuatku jengkel. Namun aku tidak pernah ada niat untuk membalas tindakkan mu itu, justru aku merasa nyaman saat berada disisimu saat itu."
"Sampai suatu ketika kamu bercerita tentang orang yang kamu sayangi, dan memilih duduk bersamanya, dalam tubuh ini seolah - olah ada yang hancur, Akupun saat itu tak mengerti apa itu yang ku rasakan..."
"Waktupun berjalan begitu cepat, perpisahan dengan mu saat duduk di bangku sekolah dasar selama ini membuat ku sadar itu adalah cinta."
"Walaupun pahit ketika aku mengungkapkan perasaanku kepada mu saat itu dan kamu seolah - olah ingin sekali menjauh dari ku, aku terima."
 "Aku menyadari, saat itu aku bukanlah yang sempurna untuk mu, dan semenjak itu aku sadar hidup bukanlah dongeng, hidup adalah realita bagi ku."
"Perpisahan ku dengan mu saat itu membuat hatiku terguncang cukup keras, namun aku sadar aku memang pantas untuk itu. Karna cintaku adalah cinta yang bertepuk sebelah tangan."
"Waktupun berlalu masa -masa sekolah dasarpun kini tinggal kenangan, dan sekarang adalah masa - masa sekolah menengah ku, kau dan aku kini berpisah, dan aku hanya pasrah saat itu, walaupun aku masih mempunyai harapan dapat bertemu dengan mu lagi."
"Masa - masa sekolah menengah pertamaku adalah masa yang sangat indah bagi ku. Tanpa sadar akupun mulai melupakanmu, dan mencari pengganti hatimu."
"Aku fikir dengan mencari penggantimu, maka aku dapat melupakanmu."
"Tapi dugaanku salah, aku tak bisa melupakanmu."
"Jujur ku akui, aku sangat tersiksa dengan keadaan ini dari dulu hingga sekarang."
"Melihatmu memiliki kekasih baru membuat ku sangat sedih saat itu, namun aku hanya mampu terdiam saat itu."
"Perasaan ini menyiksaku sangat amat menyiksa ku..."
"Sampai akhirnya hal yang tak pernah kuduga sebelumnya terjadi dalam hidupku."
"Apa yang Tuhan inginkan, Aku tak pernah mengerti. Kita dipertemukan kembali walaupun kita sudah berbeda sekolah."
"Ntah mengapa saat itu aku sangat amat membenci dirimu."
"Ku akui kesalahanku saat itu, sangat membuat mu tidak nyaman."
"Itu semua karna ketidak mampuaku untuk melihat dirimu kembali."
"Sampai akhirnya kamupun protes dengan sikap cuek dan jutek ku padamu, dan saat itu batu karang dalam hatiku seolah - olah hancur lebur menjadi bubur yang meleleh"
"Akupun sadar, itu memang salahku yang begitu